2012 – 2013 : Musim Fantastis Denver Nuggets Yang Mungkin Hanya Diingat Oleh Pendukungnya.

Kalau penggemar basket terutama NBA ditanya tentang apa yang mereka ingat dari musim NBA tahun 2012-2013, pastinya banyak dari mereka yang mengingat musim ini karena pada musim ini Miami Heat berhasil mempertahankan gelar juara NBA. Siapa yang bisa lupa dengan aksi heroik Ray Allen yang berhasil mencetak three-point penyama kedudukan di game ke-6 final saat itu. San Antonio Spurs yang saat itu sudah unggul 3-2 di seri final, lalu pada menit-menit akhir sudah unggul jauh berhasil terkejar dan puncaknya… DANG! Ray Allen mencetak three-point penyama kedudukan di detik-detik akhir, hingga terjadilah overtime. Dan seperti kita semua tahu, San Antonio Spurs yang sudah jatuh secara mental akhirnya kalah pada game final ke-6 dan ke-7 hingga harus menyerahkan titel juara kepada Miami Heat.

Namun, jika semua penggemar Denver Nuggets termasuk saya ditanya tentang apa yang kami ingat dari musim NBA 2012-2013, jawabannya pasti berbeda dengan banyak orang lainnya. Ya.. yang kami ingat dari NBA musim 2012-2013 adalah prestasi mengkilap dari Denver Nuggets pada musim itu.

Sebagai pengingat, bahwasanya musim 2012-2013 adalah musim pertama dimana secara full season Denver Nuggets tidak diperkuat bintang mereka Carmelo Anthony yang telah hijrah ke New York Knicks setelah menjadi bintang di Nuggets sejak tahun 2003. Komposisi pemain Denver Nuggets saat itu dimotori oleh Ty Lawson, Danilo Gallinari, Kenneth Faried, Corey Brewer dan Andre Iguadala yang saat itu menjadi bagian dari Nuggets dari hasil mega-trade Dwight Howard. Akan tetapi dengan komposisi tersebut, tim ini dirasa oleh para pemerhati basket tetaplah tidak akan bisa berbuat banyak pada musim tersebut.

Akan tetapi ada yang mungkin dilupakan oleh penggemar NBA kebanyakan saat itu, yakni mereka mungkin lupa kalau tim ini dilatih oleh pelatih sekaliber George Karl. George Karl berhasil mematahkan pandangan sebelah mata orang pada Denver Nuggets saat itu, klub yang tidak diperkuat satupun pemain kaliber bintang ini – tidak satupun pemain Denver Nuggets yang terpilih di All-Star pada musim tersebut – justru dia buat seolah-olah menggunakan “ke-tidak-ada-bintang-an” tersebut sebagai senjata mereka.

Permainan cepat secara tim dijadikan kekuatan utama tim ini, pemain seakan-akan selalu berlari di lapangan dan memberikan umpan tangan ke tangan secara cepat pula. Tentunya hal tersebut didukung oleh komposisi pemain yang “pas” dengan system yang dikembangkan George Karl ini, juga kekompakan tim yang amat baik di dalam atau luar lapangan, serta yang masih dapat diperdebatkan, faktor altitude atau ketinggian kota Denver yang konon dapat membuat tim-tim tamu kelelahan saat diajak bermain cepat. Akan tetapi faktor si “konon” tersebut memang beralasan mengingat pada musim 2012-2013 ini saat bermain di kandangnya di Pepsi Centre, Denver Nuggets memiliki rekor 38-3 (38 kali menang dan hanya 3 kali kalah), dan secara keseluruhan pada musim 2012-2013 ini mereka memiliki rekor 57 kali menang dan 25 kali kalah, dimana ini juga rekor kemenangan terbaik mereka dalam satu musim regular sepanjang sejarah klub sejauh ini. Dan bahkan pada perjalanannya mereka sempat membuat 15 kali kemenangan beruntun. Sebuah pencapaian luar biasa dari tim yang tidak dianggap dapat berbuat banyak di awal musim.

Akan tetapi musim ini selain menjadi musim yang diingat karena berbagai kenangan baik di dalamnya, juga menjadi musim yang diingat karena kenangan sedihnya. Nuggets yang bermain amat baik di musim regular dan pada akhirnya menduduki peringkat 3 di wilayah barat, secara mengejutkan harus tersingkir di babak pertama playoff oleh Golden State Warriors yang dimotori oleh Steph Curry dengan kedudukan 4-2. Keadaan yang seperti anti-klimaks ini dianggap oleh beberapa pengamat selain faktor cedera panjang forward andalan Nuggets, Danilo Gallinari dan penampilan apik Steph Curry dan Klay Thompson dari Warriors (Musim ini adalah musim dimana nama Steph Curry dan Klay Thompson mencuat), juga karena faktor siapnya Warriors dalam membaca dan mengantisipasi permainan cepat Nuggets.

Meski demikian, hal tersebut tidak menghalangi NBA untuk memberikan penghargaan pada GM Denver Nuggets saat itu, Masai Ujiri dengan Executive of the Year dan tentunya George Karl dengan Coach of the Year. Memang sebuah prestasi yang sangat luar biasa yang mereka berdua buat untuk Denver Nuggets pada musim 2012-2013 ini tanpa mengecilkan peran serta dari para pemain, semua staf, fans, owner serta semua yang menjadi bagian dan pecinta Denver Nuggets.

Musim 2012-2013 berakhir, dan seperti yang sudah disebutkan di awal, tidak banyak yang mengingat sepak terjang klub ini di tahun tersebut selain pendukungnya. Termasuk di musim berikutnya. Di tahun berikutnya beberapa pemain andalan seperti Iguadala dan Corey Brewer pindah klub, GM Masai Ujiri hijrah ke Toronto Raptors, dan yang paling mengejutkan, George Karl yang walau mendapat gelar Coach of the Year dipecat. Iya… Dipecat.

Dua musim setelah musim fantastik tersebut, prestasi Denver Nuggets terpuruk, dua tahun berturutan gagal masuk playoffs,dan terjadi beberapa masalah dalam tim. Namun sebagai penggemar saya harus yakin kalau Denver Nuggets sedang berjuang kembali untuk menjadi tim papan atas dan kelak membuat orang-orang, bukan hanya penggemar Denver Nuggets namun seluruh penggemar basket dunia mengingat dan mengelu-elukan prestasi dan pencapaian mereka.

#GoNuggets

 

Penulis : Mikhael Tulus, penggemar Aspac Jakarta, Denver Nuggets dan Orlando Magic

-Tulisan ini juga saya kirimkan ke web yang berhubungan dengan basket Indonesia, entah dimuat atau tidak. hehe-
Ditulis dalam Tak Berkategori

Happiest People, Who ?

There’s no such thing as “Happiest People”.

Siapa itu Happiest People ?

Mengapa seseorang dianggap Happiest People ?

Orang yang memiliki segalanya kah ? Entah.

Sering sekali terlihat orang-orang yang memiliki segalanya, seperti: kaya raya, dikelilingi wanita cantik/pria tampan, pekerjaan yang sangat bagus, populer dan memiliki kemudahan dalam segala hal dan lain-lain justru orang yang hidup dengan tanpa istirahat, penuh ambisi tanpa akhir hingga lupa diri, ego dan aroganisme yang kelewat batas serta terkadang hidup penuh ketakutan dan insecurities. Happiest People ?

Orang yang terlihat selalu tertawa, melucu dan menghibur orang kah ?

Sering sekali malah melihat orang-orang seperti ini justru orang-orang yang sebenarnya paling sedih.

Happiest People sepertinya tak lebih dari pada label yang disematkan seseorang atau sekelompok bagian manusia kepada orang lain atau kelompok bagian manusia lain. Dan cukuplah yakin bahwasanya label itu tak bisa dijadikan definisi untuk sebuah frasa.

Kalaupun Happiest People ini harus dibuat penjelasan dan definisi yang pasti sehingga dapat digunakan untuk menilai atau mengkategorikan orang-orang yang masuk kategori “happiest”, mungkin Happiest People adalah orang-orang yang secara sadar atau tidak sadar mensyukuri dengan amat sangat dengan apapun yang terjadi pada hidupnya.

Jadi, siapa dia itu Happiest People ?

Tidak tahu.

Yang pasti dia bukan seseorang yang memiliki segalanya, bukan seseorang yang selalu terlihat tertawa bahagia juga menghibur orang lain, dan seseorang itu bukanlah gw.

Mungkin.

Ditulis dalam Merenung

That’s How You Know….

Cuplikan video youtube di atas adalah lagu / single terbaru dari duo penyanyi asal Norwegia yang menyebut diri mereka dengan Nico & Vinz yang berjudul “That’s How You Know”. Lagu yang mereka nyanyikan featuring dengan Kid Ink dan Bebe Rexha ini cukup menyenangkan didengar karena simple dan catchy, dan hal yang membuat lagu ini makin menyenangkan untuk didengar adalah karena kita bisa semacam bermain untuk having fun dengan mengganti lirik pada lagu ini sesuai dengan pengalaman kita sendiri.

Bingung ? Sebenarnya kalau yang sudah mendengar lagu ini secara keseluruhan pasti paham maksud gw. Jadi gini, pada lagu ini, keempat penyanyi yang terlibat mendapatkan porsi yang sama untuk menyanyikan lirik mereka, dan setiap lirik mereka itu harus menceritakan hal yang membuat mereka FUCKED UP, itulah juga kenapa di tiap habis bagian yang mereka nyanyikan selalu diakhiri dengan hook catchy “That’s how you know you fucked up”.

Atau gini deh, mending gw post aja ya lirik keseluruhan lagu ini:

“That’s How You Know”
(feat. Bebe Rexha & Kid Ink)
[Nico:]
You were big city living; girlfriend like Eva Mendes
Until your side chick called you up
Saying that she might be pregnant
Now you’re alone and crying; inside, you’re slowly dying
Cause Magic Mike just got your key

[Nico & Vinz:]
That’s how you know you fucked up
That’s how you know you fucked up
That’s how you know you fucked up
That’s how you know you fucked up

[Bebe Rexha:]
Bebe
You were the man in college; got a degree in awesome
And had more zeroes in your bank than all the Matrix coding
Now you’re in your mama’s basement
Cause you spend every paycheck
The IRS your new best friend

[Nico & Vinz & Bebe Rexha:]
That’s how you know you fucked up
That’s how you know you fucked up
That’s how you know you fucked up
That’s how you know you fucked up

[Vinz:]
Ha, oh
You had it going for you; moved out to California
Got lost in money, drugs, and women; now for all your dollars
Now Nico’s unemployed and Vinz’s love for coke destroyed him
So now we back in Norway

[Nico & Vinz:]
That’s how we know we fucked up
That’s how we know we fucked up (oh no!)
That’s how we know we fucked up (hey)
That’s how we know we fucked up
Fucked up, fucked up

[Kid Ink:]
Uh, yeah, Kid Ink
You used to be the big spender, grabbing the check every dinner
Showing out to your girlfriend’s best friends
Just so they could wish they was with you (wait)
You ain’t wanna hit the club but the pressure
Got you out trying to get a table and a picture
Everybody Snapchat pictures
But ain’t nobody trying to drive on the liquor, nah nah
I been getting so twisted, tie-dye, bye-bye
Think we should leave after I pay
But you forgot to save cash for the valet, wait, nah nah

[Nico & Vinz (Bebe Rexha):]
That’s how you know you fucked up (that’s how you know)
That’s how you know you fucked up
That’s how you know you fucked up (that’s how you know)
That’s how you know you fucked up (that’s how you know)
That’s how you know you fucked up
(That’s how you know you fucked up, you fucked up)
That’s how you know you fucked up
(Yeah yeah yeah, that’s how you know you fucked up, you fucked up)
(Yeah yeah yeah yeah)

Nah, itu liriknya, terlihatkan bahwa setiap performer mendapatkan porsinya masing-masing, dan kecuali part dari Kid Ink yang memang liriknya berupa rap jadi lebih panjang dan membuat lagu ini jadi lebih seru, ketiga penyanyi lainnya termasuk Nico & Vinz mendapatkan porsi lirik yang sama dengan nada lagu yang sama pula.

Nah, permainan yang tadi gw maksud adalah bagaimana kita membuat lirik yang emang pengalaman kita, tentunya hal yang buat kita merasa fucked up dan kita masukkan ke dalam lirik lagu ini. Paham dong.

Dan pada posting blog ini, gw mau buat satu part fucked up versi gw ! This…

[Tulus:]
Ke kantor hampir telat; macet banget Kuningan
Buru-buru di shelter busway sampai lari-larian
Dari jauh bis kelihatan
Lari langsung gw kencangkan
Pas nyampe pintu, bisnya keburu jalan

[Nico & Vinz:]
That’s how you know you fucked up
That’s how you know you fucked up
That’s how you know you fucked up
That’s how you know you fucked up

 

That’s my version, how ’bout yours ?

Ditulis dalam Random Story

Mencicipi Minions Tanpa Soto

Ini bukan sebuah review film namun di sini gw hanya mau memberikan pendapat gw mengenai sebuah film yang sedang tayang di bioskop-bioskop di Indonesia sekarang ini (tulisan dibuat di bulan Juni 2015) dan juga sangat populer yang kebetulan baru gw tonton, film yang gw maksud adalah “Minions”. Film tentang mahluk-mahluk unik bertubuh kecil dan berwarna kuning yang sebelumnya kita kenal dari dwilogi film Despicable Me.

trio minions

Baik, untuk memulai, gw akan coba menanyakan beberapa hal.

“Pernah makan soto ?” Pasti pernah dong, enak banget tuh.

Berikutnya, “Pernah makan soto pake kerupuk tidak ?” Pasti pernah juga, secara kesukaan orang Indonesia untuk menyatukan semua makanan berkuah dengan kerupuk itu seperti kesukaan orang Amerika yang suka menyatukan segala makanan dengan keju.

Oke, setelah dua pertanyaan di atas dijawab, gw akan menanyakan ini “Pernah tidak, setelah makan soto yang enak dengan tambahan kerupuk, elo berkata ‘Wah, soto nya jadi tambah enak nih karena dimakan pake kerupuk’ ?” Kemungkinan besar pasti pernah juga.

soto-kerupuk-happy-face

Lalu biasanya, setelah mengatakan hal yang gw sebut di pertanyaan terakhir diatas, kita akan “memuja” kerupuk itu, dan membelinya secara terpisah, memakannya dan menikmatinya. Pada awalnya jika makan 1 atau 2 kerupuk pasti nikmat, gurih dan buat nagih tapi cobalah makan sebanyak-banyaknya dan terus-menerus, yang ada kita jadi bosan, merasa gitu-gitu aja, tak bikin kenyang bahkan bikin batuk dan menyadari kalau kerupuk ini lebih enak dan pas kalau jadi pendamping makanan lain terutama yang berkuah seperti soto.

Begitupun pendapat gw tentang film Minions, menurut gw Minions ini seperti kerupuk. Ketika para minions menjadi bagian dalam “mangkok soto” bertuliskan film Despicable Me, minions ini terlihat begitu lucu, menggemaskan dan membuat film ini memorable. Sehingga orang-orang pun merasa film ini menjadi bagus karena para minions, lalu mereka “memujanya”, membeli toys berbentuk mereka, menikmati segala marketing gimmick dengan para minions di dalamnya dan lain-lain. Akan tetapi setelah minions ini dibuat “spin off” dimana mereka menjadi bintang utama di sebuah film, ternyata film ini, setidaknya menurut gw, menjadi biasa saja, sempat membuat bosan walaupun memang lucu tapi ya biasa saja. Walau kekurangan dari film ini memang lebih karena pengembangan dan penulisan cerita yang kurang baik, bukan karena faktor si minions – ya iya lah secara minions kan karakter yang diciptakan di film animasi ini.

Dan pada akhirnya membuat gw berpikir, apakah untuk proyek selanjutnya (jika memang ada) sebaiknya minions dikembalikan menjadi pendukung di film Despicable Me, yang mana menurut gw saat ini itu adalah hal yang terbaik, atau dibuat kembali film Minions tapi jangan yang gitu-gitu aja, pengembangan cerita seputar karakter minions harus lebih di-explore lagi, ya itupun kalau memang bisa di-explore lagi ya. Juga kalau ada karakter pendukung (seperti yang sebenarnya juga ada di film Minions yang sedang tayang) harus yang membuat greget, menurut gw karakter pendukung di film yang saat ini tayang ya kurang gimana gitu. Ya, kembali ke kerupuk, kalau misalnya kita cuma makan kerupuk, biar jadi enak kita kan bisa makan pakai sambel kacang, kecap atau gula cair. Begitu lah.

Lalu, apakah film Minions ini mesti ditonton ?

Gw akan jawab begini, walau kerupuk bosenin, tak bikin kenyang, bikin batuk dan bla-bla-bla yang sudah gw tulis di atas, kalau gw lagi leyeh-leyeh santai, tak ada kerjaan dan di dapur ada sekaleng kerupuk, ya pasti gw dengan senang hati makan kerupuk itu, sampe habis bahkan. Begitupun dengan film Minions, kalau memang mau menonton film yang ringan, buat ketawa-ketawa saja sambil ngisi waktu kalau punya waktu luang, ya nonton saja filmnya, walau tidak segimananya tapi menghibur kok.

Asal nonton film Minions nya jangan sambil makan soto sama kerupuk ya di bioskop. LU PIKIR BIOSKOP NENEK MOYANG LU !

.

.

.

.

.

LAGIAN YA, KALAU LAGI MAKAN SOTO DI BIOSKOP, BAGI-BAGI DONG, KAN AI JUGA PENGEN !

*Di tampar pake cinta sama mbak-mbak bioskop 21*

minions laper


semua gambar diambil dari hasil search google dan postingan blog-ini hanya pendapat pribadi, pure untuk hiburan dan tidak di komersilkan.
Ditulis dalam Film, Komedi Sekitar

DRIVING A CAR IN JAKARTA IS THE ONE THAT HARDER TO TAKE WHEN YOU DON’T KNOW ANY SWEAR WORDS

calvin hobbes ttg swear words

Setuju nggak elo, sama kata-kata si Calvin di atas ?

Setuju dan nggak setuju sih gw, setuju karena dapat dipahami mengumpat kasar (bahkan “jorok”) kadang bisa jadi pelepasan emosi yang diperlukan saat kita sedang mengalami kekecewaan dalam hidup. Namun tidak setuju juga, karena pertama, itu bukan hal yang sopan. Kedua, bisa jadi kebiasaan yang takutnya mempengaruhi mental dan pikiran sehingga terbawa di segala situasi dan tak terfilter. Ketiga, kalau terdengar orang lain bisa menimbulkan salah sangka. Dan keempat, adalah peringkat MU di Liga Inggris musim 2014-2015.

Kalau gw, jujur kadang-kadang saja mengumpat kasar atau jorok saat mengalami kekecewaan hidup, tak sering bahkan, katakanlah gw bisa mengontrolnya. Kalau gw sedang kesal mostly, paling ya instropeksi, gerundel, refreshing dan satu talenta gw adalah membuat lelucon setiap ada masalah lalu menuangkannya di sosial media atau saat mengobrol dengan teman bahkan saat ngomong sendiri.

But you know, what is harder to take if I did not know any swear words ?

Driving.

Yes…. DRIVING A CAR

DRIVING A CAR IN THE ROAD OF JAKARTA.

DRIVING A CAR IN KALIMALANG ROAD (EAST JAKARTA) AT THIS TIME, WHEN THERE’S A TOLL ROAD CONSTRUCTION.

I don’t know how many times the swear words comes out from my sweet mouth every time driving through this road.

Countless.

That stupid angkot, ngen***

That crazy motorcycle, kon***

The terrible and unbelievable traffic jam, anj***

I really feel bad about my self swearing the words, but somehow I need those stuff.

I think, I need a therapy about how to drive a car on the street of Jakarta without saying ngen***, kon*** or anj***, like seriously.

So, I want to tell you this, Calvin…

DRIVING A CAR IN JAKARTA IS THE ONE THAT HARDER TO TAKE WHEN YOU DON’T KNOW ANY SWEAR WORDS.

Ditulis dalam Observasi Sosial, Renungan Singkat

FC Barcelona vs Athletic Bilbao | Final Copa del Rey 2015

Pasti sudah pada tahu ya, FC Barcelona baru saja menjuarai Copa del Rey tahun 2015 ini, setelah mengalahkan Athletic Bilbao 3-1. Gelar ini adalah gelar Copa del Rey ke-27 untuk Barcelona.

barca copa del rey

Jika ingin melihat highlight cuplikan gol-gol nya bisa dilihat :

Setelah melihat pertandingan tersebut dan bisa juga kalian lihat secuplik dari highlight diatas, gw jadi memiliki beberapa pandangan yang terkait dengan pertandingan ini, sebagai berikut:

1. Lagi-lagi gol ajaib Messi

Lionel Messi kembali membuat gol ajaib pada partai ini dengan melakukan drbble fantastis melewati 4-5 orang pemain Bilbao sebelum akhirnya mencetak gol. Tak perlu banyak kata lah untuk menggambarkan gol ini, ditonton saja sendiri dan kagum sendiri. David Beckham saja kagum kok sampai ngepost di Instagram ini

Mungkin kalau Messi yang mengatakan akan mendaratkan UFO di Monas bukan Lia Eden, orang-orang akan lebih mempercayainya, karena dia seems likely, from other planet.

2. Tiki Taka yang kembali

Seperti banyak penggemar sepakbola tahu, salah satu kunci keberhasilan Luis Enrique dalam melatih Barcelona musim ini adalah karena dia tidak lagi menggunakan Tiki Taka sebagai strategi utama, tapi ya bukan berarti Tiki Taka tidak digunakan lagi ya, buktinya kita bisa melihatnya pada gol ke-2 kemenangan Barcelona di final Copa del Rey 2015 ini. Nih lihat deh…

Walau, 3 dari 4 pemain yang terlibat dalam gol “tiki taka” tersebut, bukan jebolan akademi La Masia, tapi ya karena mereka bermain untuk Barcelona, tradisi bermain ala-ala Barcelona pasti mereka bisa anut. Istilah kata, orang batak juga kalau tinggal di Bandung biasanya langsung pada bisa ngomong logat sunda.

3. Luar biasa “Trio M-S-N”

Gol ke-3 Barcelona pada partai ini yang dicetak oleh Lionel Messi, bisa dibilang paling “biasa” lah jika dibanding gol-gol sebelumnya. Bahkan gw tak akan memperlihatkan videonya disini, karena bisa kalian lihat saja di cuplikan gol-gol yang sudah gw share di awal tulisan. Gol mudah seperti ini bagi Messi itu seperti lay-up bagi LeBron James atau Skak Mat yang dilakukan oleh Gary Kasparov saat tanding catur lawan… Gw.

Yang spesial dari gol yang dicetak oleh Messi ini adalah karena gol ini menjadikan Trio M-S-N (Messi – Suarez – Neymar) menjadi tridente tersubur dalam satu musim yang pernah bermain untuk Barcelona, karena ini adalah gol ke-120 mereka bertiga musim ini. Dan ini pun, belum termasuk partai Final Liga Champion yang baru akan mereka jalani beberapa hari lagi ya. Hasil ini mengalahkan rekor sebelumnya yang dibuat trio Eto’o – Messi – Henry di musim 2008/2009 yang “hanya” membuat 100 gol. Bahkan untuk ukuran Liga Spanyol rekor ini mengalahkan torehan trio Real Madrid di musim 2011/2012 Ronaldo – Benzema – Higuain yang mencetak 118 gol.

Maka tak salah dong kalau kita kasih applause untuk mereka, luar biasa Trio M-S-N !

trio msn

4. Iñaki Williams Dannis

Gol ke-4 di pertandingan ini yang juga merupakan gol satu-satunya yang diciptakan oleh Athletic Bilbao, juga berkesan, at least buat gw. Pada saat gw menonton pertandingan ini semalam, gw agak terkejut karena melihat ada sosok pemuda kulit hitam di Athletic Bilbao. Sebelumnya, dalam hal ini gw tak bermaksud SARA dan harus ditekankan disini bahwa keterkejutan gw ini lebih karena gw yang sudah kurang update dengan sepakbola Liga Spanyol. Jadi, gw dan pasti banyak dari kalian mengetahui kala Athletic Bilbao ini adalah klub sepakbola yang unik, karena di tengah globalisasi sepak bola yang sudah luar biasa, klub ini masih memegang teguh tradisinya yaitu hanya menggunakan pemain asli Basque untuk bermain di klubnya, bahkan kalau ada pemain non-Spanyol yang ingin bermain di klub tersebut, dia juga harus orang Basque. Dan tradisi ini pula lah yang membuat gw memiliki kekaguman tersendiri pada klub ini.

Maka, saat gw melihat ada orang hitam yang bermain di Bilbao gw bertanya-tanya,

“Apakah mungkin ada orang berkulit hitam yang merupakan warga Basque ?”

atau “Apakah klub Basque ini mulai meninggalkan tradisinya ?”

Lalu saat gw bertanya-tanya tersebut, gw teringat jingle iklan Yellow Pages yang berbunyi “Cari dulu dengan jarimu”. Maka saat istirahat babak pertama, gw putuskan untuk memainkan jari-jari gw untuk meng-google orang ini, dan didapatlah, ternyata pemuda ini bernama Iñaki Williams Dannis (Namanya sih Basque banget ya, ‘Iñaki’), dia ini memang kelahiran Basque dari orang tua yang berasal dari Ghana (Ayah) dan Liberia (Ibu). Jadi ya, dia bisa dikatakan memang orang Basque, maka Athletic Bilbao tidak melanggar tradisinya, dan sebagai informasi tambahan ternyata dia bukanlah pemain kulit hitam pertama yang bermain untuk Athletic Bilbao, karena sebelumnya sudah pernah ada pemain bernama Ramalho , pemain muda juga. Akan tetapi, dari wikipedia gw mengetahui kalau Iñaki Williams Dannis ini adalah orang kulit hitam pertama yang mencetak gol bagi Athletic Bilbao. Keren !

Nah, kembali ke partai final Copa del Rey 2015 semalam, si Iñaki Williams Dannis inilah yang mencetak gol satu-satunya Athletic Bilbao di partai tersebut melalui sundulan kepala. Walau kali ini kalah, gw doakan deh karirnya ke depan membumbung tinggi, apalagi pemain-pemain jebolan Athletic Bilbao banyak yang terkenal hebat. By the way, ini lho fotonya anak ini (di bawah), kalau golnya semalam bisa dilihat di cuplikan gol di atas.

Iñaki Williams Dannis

5. Namanya juga Neymar

Sebelum mulai membahas, gw mau tunjukin cuplikan video Vine ini:

Jadi pada Vine tersebut kita bisa melihat bahwa Neymar sedang melakukan dribble akrobatik untuk melewati pemain Athletic Bilbao, hal ini dia lakukan di menit-85 dan di ujung video walau sekilas bisa dilihat kalau pemain-pemain Athletic Bilbao marah atas perilaku Neymar tersebut. Gw tidak pernah bermain sepakbola secara profesional atau semi-profesional sekalipun, jadi gw jujur kurang paham apakah secara etika hal yang dilakukan Neymar itu tidak benar atau semacam menyepelekan lawan yang memang secara skor sudah dalam kondisi tertinggal. Jadi posisi gw untuk hal ini berada di tengah-tengah saja, yaitu gw memahami perasaan pemain Athletic Bilbao, tapi gw juga merasa yang dilakukan Neymar hanya sebagai trik bagian dari permainan dia aja atau kalau kata si Neymar langsung “Itu gaya main gw, dan gw tak akan merubahnya karena orang marah”.

Di olahraga lain seperti basket NBA misalnya, pemain dari tim yang sudah unggul jauh dari lawannya juga biasanya suka melakukan trik-trik tertentu seperti slam dunk rumit atau passing tanpa melihat misalnya. Dan bicara soal etika di pertandingan olahraga profesional memang garis pembatasnya membingungkan, jadi selama yang dilakukan tidak melanggar peraturan olahraga, melanggar nilai sportivitas apalagi melanggar norma-norma yang berlaku umum (Hukum, Kesusilaan, Moral dll) hal itu bisa diterima tampaknya.

“Loh, yang dilakukan Neymar kan nggak sportif itu ?”

Entahlah, bagi gw tak sportif itu, seperti doping, sengaja cederai lawan dengan kasar, mengintimidasi lawan dengan cara tak wajar, atau se-simple tidak membuang bola saat ada pemain lawan tergeletak cidera. Yang dilakukan Neymar hanyalah melakukan trik dribble, hal itu bahkan tidak separah diving di kotak penalti bahkan menurut gw ataupun memperlambat waktu dengan pura-pura cedera atau membawa bola ke sudut corner kick. Tapi sekali lagi, gw mungkin tidak begitu paham betul soal etika yang harus dilakukan oleh pemain saat pertandingan.

Lagipula, jika pemain Bilbao mau marah dengan dribble pemain Barcelona di partai final Copa del Rey 2015 ini, hal itu harusnya bukan dribble akrobatik si Neymar ini tapi dribble sensasional-nya Messi waktu mencetak gol pertama. Itu lebih parah sih daripada dribble nya Neymar, om-om di Bilbao.

6. Dani Alves atau Upin ?

“ADA APA DENGAN RAMBUT DANI ALVES ?”

Hal yang aneh melihat rambut Dani Alves pada partai ini, entah apa maksud dari rambut yang tampak seperti memindahkan bulu ketek ke kepala. Menyambung dari bahasan sebelum ini, harusnya kalau pemain Athletic Bilbao mau marah-marah, jangan sama dribble nya Neymar tapi sama Dani Alves atas gaya rambutnya. Gaya rambutnya sungguh bisa membuat pemain lawan tidak konsentrasi ke pertandingan, dan asal tahu saja semua gol Barcelona semalam berawal dari sisi kanan Barcelona lho, sisi area jelajah Dani Alves. Kebetulan ? I don’t think so.

Kalaupun ada yang senang dengan gaya rambut Dani Alves itu, mungkin hanya si Upin, karena senang bahwa gaya rambutnya menginspirasi seorang bintang sepakbola dunia.

Betul kan Upin ? Betul, betul, betul.

dani alves upin

Mana yang Dani Alves, mana yang Upin ?


Semua gambar diambil melalui search di google dan akun twitter FC Barcelona & artikel blog ini hanya postingan pribadi, juga pendapat pribadi tanpa bermaksud menyerang siapapun dan tidak di komersilkan. Selamat membaca.
Ditulis dalam Komedi Sekitar, Menulis Olahraga, Sepakbola

Path Need This >> d-(^_^)-b

Pernahkah kalian berada dalam situasi ingin memberi emoticon pada momen Path temanmu, tapi akhirnya menyadari kalau dari 5 emoticon yang tersedia (Love, Laugh, Smile, Gasp dan Frown) tidak ada yang sesuai dengan momen tersebut ?

Pasti pernah dong ya, dan mungkin kamu merasa hal itu dapat diatasi dengan simply ‘yaudah di komen aja’ atau ‘kasih gambar emoji yang bisa dimasukkan ke komen aja’, ya memang benar sih, tapi ada sensasi yang berbeda antara memberi komen dengan cukup memberi emoticon saja. Setidaknya, memberi emoticon itu lebih cepat, bahkan lebih enak jika kita tak terlalu akrab dengan si teman Path ini dan pastinya dengan tidak memasukkan apapun di kolom komen kita terhindar dari notifikasi komen-komen setelah kita yang beberapa mungkin orang yang tak kita kenal.

Gw pun cukup sering berada di situasi seperti itu, terakhir beberapa hari yang lalu saat teman gw jaman SMP, mem-posting foto yang menunjukkan kalau dirinya baru saja naik jabatan di kantornya. Teman gw ini cukup dekat sebenarnya, jadi sebenarnya kalaupun gw bingung memberi emoticon bisa saja gw komen untuk menyelamati dia, tapi dia ini semacam aktif sekali di Path dan temannya sangat banyak, dan momen-momen yang dia post di Path pasti selalu mendapat banyak komentar walau cuma postingan sleep/awake, tau lah yang kalau post waktu ‘sleep’ di komen: “tumben tidur jam segini, begadang ?” , atau kalau post waktu ‘awake’ di komen: “tumben bangun tidur jam segini, abis begadang ?”, entah siapalah orang-orang ini mengurusi orang begadang atau tidak, padahal tak satupun dari mereka yang namanya Rhoma Irama. Intinya, teman gw ini momen Path nya selalu penuh komen, jadi gw agak enggan memberi komen ke momen dia karena dapat membuat gw menerima banyak notifikasi dari orang-orang yang tak gw kenal yang komen juga ke momen Path dia.

Maka gw pun memutuskan untuk cukup memberi emoticon saja pada momen tentang kenaikan jabatan teman gw ini di kantornya. Akan tetapi… Gw bingung harus memberi emoticon yang mana, karena menurut gw tidak ada emoticon yang benar-benar pas. Akan coba gw jabarkan alasannya per emoticon ya.

emoticon ‘LOVE’ : Gw pada akhirnya memberi emoticon ‘LOVE’ memang pada momen ini, tapi bagi gw memberi emoticon ‘LOVE’ pada momen kenaikan jabatan teman itu agak awkward aja, apalagi teman gw itu sesama cowok. Dan juga emoticon ‘LOVE’ ini bisa menimbulkan semacam misintepretasi, apalagi kalau diberikan pada teman yang berbeda jenis kelamin. Anggaplah teman yang naik jabatan ini cowok, lalu diberi emoticon ‘LOVE’ oleh temannya yang cewek, itu bisa membuat si cowok berpikir “Wah, karena gw naik jabatan nih, jadi dia flirting sama gw”. Iyuuuhhh…

emot love

emoticon ‘LAUGH’ : Kalau memberikan emoticon ini sepertinya seolah-olah menertawakan mengejek perihal kenaikan pangkatnya, seakan-akan dia berkata “Yah elo yang naik pangkat… emang mampu ? Hahahaha”

emot laugh

emoticon ‘SMILE’ : Kalau diberikan emoticon ini jadi terlihat seolah-olah sinis, seakan berkata: “Oh… naik jabatan nih ceritanya, pamer jadinya, selamat yahhh…”

emot smile

emoticon ‘GASP’ : Kalau yang satu ini juga tak elok, jadinya kita seperti kaget dan ngomong “HAH ! KOK BISA ELO NAIK JABATAN !? ELO KAN BEGO ! KALAU JUMLAHIN ANGKA DI EXCEL AJA MASIH PAKE SEMPOA, PADAHAL KAN BISA DI-SUM ! SUM BIMBO (BACA: SAM) !

emot gasp

terakhir,

emoticon ‘FROWN’ : Kecuali yang naik jabatan ini musuh besar elo, yang agak aneh karena kalau musuh besar kenapa temenan di Path atau elo nggak malu menunjukkan ke-sirik-an elo, tak mungkin ada orang yang memberi emoticon ‘FROWN’ ke momen orang baru naik jabatan.

emot frown

Nah, jadi gimana ? Bingung toh. Dan ini solusi dari gw, bahwasanya semua kebingungan ini tak akan terjadi jika Path menambahkan 1 emoticon tambahan yaitu emoticon ‘THUMB UP’. Bukan asal saja gw memberi solusi ini, karena LINE (another social media platform) juga sudah memberikan emoticon semacam ini di section timeline mereka. Dan bukan tanpa alasan dong jika LINE menyediakan emoticon ‘THUMB UP’ ini, setidaknya menurut pendapat pribadi gw hal ini disebabkan karena memang banyak momen / status dll di social media yang cocoknya diberikan ‘THUMB UP’ bukan yang lain termasuk ‘LOVE’.

Setidaknya gw ada beberapa contoh momen yang cocoknya diberi emoticon ‘THUMB UP’ bukan ‘LOVE’ tapi karena emoticon ‘THUMB UP’ belum ada jadi kita berikan ‘LOVE’.

1. Momen seseorang ketika mendapatkan suatu prestasi atau pencapaian tertentu, contohnya ya seperti tadi: Naik jabatan, juara sebuah kompetisi, mendapat hadiah, achieve target di kantor atau se-simpel saat seseorang nembak cewek dan diterima. Hal semacam ini kurang pas diberi emoticon ‘LOVE’ menurut gw, cocoknya diberi emoticon ‘THUMB UP’ karena kita semacam congratulate him/her , atau mengucapkan “good job!”. Walau memang, memberi emoticon ‘LOVE’ bisa saja menjadi wajar dilakukan JIKA orang yang share momen tersebut adalah orang yang dekat dengan kita, atau kita anggap spesial.

2. Momen seseorang ketika “memamerkan” benda atau atribut fisik dan non-fisik yang dia miliki, misalnya seseorang teman memamerkan foto sebuah lemari yang dia buat dengan tangan sendiri dan ternyata hasilnya keren, tentu sebagai teman gw pengen meng-apreciate karya teman gw ini dan ya ‘THUMB UP’ adalah emoticon yang cocok untuk ini, lalu jika ada teman yang memamerkan perut six-pack nya, gw biasanya memilih untuk tidak komen atau memberi emoticon untuk hal semacam ini karena rawan mis-intepretasi tapi jika di Path ada emoticon ‘THUMB UP’ gw sih tak akan segan untuk memberi emoticon ‘THUMB UP’ untuk momen semacam ini.

3. Atau momen ketika cewek yang tidak cantik sedang foto OOTD (Outfit Of The Day) atau juga selfie dengan dandanan dan gaya yang paling maksimal ! Ya mungkin beberapa cowok akan memberikan ‘THUMB UP’ kalau emoticon itu ada daripada ‘LOVE’. Daripada sekarang kan didiemin aja tidak di kasih emoticon apalagi di komen. By the way, ini becanda ya, walau memang hal ini benar-benar dilakukan beberapa pria lho. Tapi ironisnya ya, giliran cewek cantik yang posting momen, mau cuma sleep/awake aja atau tag location di pom bensin doang pasti banyak yang nge ‘LOVE’ in. -___-“

Maka dari semua penjelasan yang sudah gw berikan diatas semoga menjadi bahan pertimbangan dari pihak Path untuk segera menambahkan emoticon ‘THUMB UP’ tentunya selain itu juga memberikan sistem ‘mention’ pada section komen.

Ayo Path, demi kemaslahatan hidup semua pengguna Path, segera tambahkan emoticon ‘THUMB UP’ !!!

emot thumb up

Ditulis dalam Komedi Sekitar, Merenung, Observasi Sosial, Teman-teman

Prediksi Amatiran Playoff NBA 2015

Iseng ah bikin prediksi amatiran buat Playoff NBA 2015 ini.

playoff nba 2015

Gambar diatas yang gw ambil dari twitter @NBAonTNT , adalah diagram perjalanan playoff musim ini. Oke gw mulai aja deh, Jump Ball !

WILAYAH TIMUR

Atlanta Hawks vs Brooklyn Nets

Brooklyn Nets tak bisa berbuat banyak di tim “San Antonio Spurs dari Timur” ini , ada alasan kenapa Hawks menduduki peringkat satu wilayah timur di musim reguler. Hawks akan menang 4-2.

Cleveland Cavaliers vs Boston Celtics

Untuk pertandingan ini, gw cukup kasih liat starting five nya kedua tim deh. Dimulai dari Cleveland Cavaliers dulu deh: Irving, JR Smith, LeBron James, Kevin Love dan Timofey Mozgov. Sekarang gw kasih liat starting five nya Boston Celtics: Taruh, Aja, Pemainnya, Yang mana aja, Bebas.

Cavaliers tetap akan menang, 4-0 untuk mereka

Chicago Bulls vs Milwaukee Bucks

Dua tim yang mengejutkan musim ini, dengan pemahaman yang berbeda tapi. Bulls mengejutkan karena dianggap akan tampil sangat baik musim ini, taunya tak sebaik itu. Sedangkan Milwaukee Bucks yang musim lalu bahkan meraih rekor terburuk justru tahun ini bermain baik, faktor pelatih kali ye si Jason Kidd.

Tapi Bulls akan menang 4-2 di seri ini. Kuncinya mungkin mereka harus berdoa kayak emak-emak, berdoa agar selalu sehat, karena Bulls ini pemainnya riskan cedera banget. Kalau lengah hati-hati aja diobrak-abrik Greek Freak!

Toronto Raptors vs Washington Wizards

Pertandingan yang diperkirakan paling ketat di round 1 wilayah timur ini, sehingga saya butuh waktu berpikir untuk mengira-ngira, tapi tampaknya saya harus meminta maaf pada John Wall karena tampaknya gw lebih mendukung Kyle Lowry dkk dari Toronto Raptors memenangi seri ini dengan 4-3, faktor home court advantage juga sih.

WILAYAH BARAT

Golden State Wariors vs New Orleans Pelicans

Klay Thompson dan Steph Curry bakal yang Three, Three, Three, Three sampe puluhan kali. Sorry Anthony Davis dkk, Wariors tampaknya akan menang 4-1 kali ini.

Houston Rockets vs Dallas Mavericks

Wah, ini cukup sulit dinilai, bagaimanapun James Harden itu bermain sangat-sangat-sangat bagus musim ini bagi Houston Rockets, tapi ya, entah mengapa gw lebih cenderung mendukung Dallas Mavericks kali ini. Kuncinya kali ini ada di Dirk Nowitzky. Mavericks sepertinya akan menang 4-3.

Los Angeles Clippers vs San Antonio Spurs

Tampaknya Chris Paul, Blake Griffin dan Deandre Jordan akan menangis lagi seri ini, San Antonio Spurs benar-benar bisa sangat berbahaya di playoff ini. Pengalaman dan sistem mereka ditambah makin cemerlangnya penampilan Tony Parker, Duncan, Ginobili, plus Kawhi Leonard sungguh gila. Spurs menang 4-2.

Portland Trail Blazers vs Memphis Grizzlies

Kenapa pemain Blazers malah pada cedera menjelang playoff ini!!! Hal ini pasti dimanfaatkan penuh oleh Marc Gasol, Z-Bo, Conley dkk. Ini bisa saja salah, apalagi mengingat mereka masih punya Damian Lillard, tapi Grizzlies tampaknya akan menang 4-3.


Untuk di second round atau semifinal wilayah, sebenarnya gw belum mau prediksi karena mau lihat performa tim di round 1 dulu. Tapi tak apa lah ya kalau kasih prediksi singkat aja. Oke.

Hawks vs Raptors, gw pegang Hawks menang 4-1

Cavs vs Bulls, ini nih yang bikin gw bingung, hati kecil sih pengen lihat Bulls juara, tapi Cavaliers juga jago banget. Ya, siapa tahu lah Bulls bisa menang 4-3 (Tapi kalau Cavs menang dengan skor serupa juga tak apa)

Warriors vs Grizzlies, tampaknya Grizzlies tak memiliki formula untuk menahan Clutch Brothers. Warriors win 4-2

Spurs vs Mavericks, hmmm… Spurs aja deh 4-1


FINAL WILAYAH !!!

Hawks vs Bulls, jelas gw dukung Bulls, 4-0

Warriors vs Spurs, sorry Steph, Spurs tampaknya akan kembali menang, 4-3 kali ini


FINAL NBA 2015 !!!

Prediksi gw adalah…

Chicago Bulls vs San Antonio Spurs, dan semoga yang menang dan menjuarai NBA musim 2014-2015 ini adalah: Chicago Bulls.

 

Yah, namanya prediksi amatiran lah, bisa salah, bisa benar. Lebih baik mari kita sama-sama menonton playoff musim ini !!! Go Bulls tapi… tetep…

Ditulis dalam Basket, Menulis Olahraga

Jumat Malam di Mal

Kejadian ini terjadi jumat kemarin di sebuah mal di Jakarta, disana gw melihat seorang ibu muda (bisa dibilang masih muda), ia di mal itu membawa kedua anaknya, yang satu mungkin sekitar SD kelas 1 dan yang satu lagi masih bayi. Selain itu ia juga bersama seorang baby sitter yang membawa tas besar sambil mendorong kereta bayi.

Pada saat gw melihat mereka, si ibu sedang duduk di sebuah kursi yang ada di mal itu, lalu dia menggendong bayinya yang sedari tadi ada di kereta dorong, setelah itu ia menyerahkan handphone (HP) nya kepada anaknya yang masih SD dan menyuruhnya untuk memotretnya saat menggendong dan mencium si bayi. Saat itu si ibu sibuk memberi intruksi ke anaknya yang masih SD agar memotret dengan benar, hingga akhirnya proses motret-motret itu berulang sekitar 4-5 kali, baik karena si ibu belum menemukan foto pose bersama bayi se-menggemaskan dan memperlihatkan hubungan ibu-anak paling manis yang pernah ada dengan level seperti yang ada di cover majalah Ayahbunda atau teknis foto yang kurang oke, si anak pun bahkan sempat mendapat omelan kecil karena foto yang diambil tidak sesuai instruksi. Yah maklum lah bu, ini kan anak elo, masih SD pula dan bukan kang poto keliling.

Proses pemotretan pun usai, si baby sudah kembali ke kereta dorong, HP sudah kembali ke tangan si ibu, dan si ibu pun sepertinya sudah menemukan foto yang paling bagus, menurut dia. Lalu si ibu berkata “Sebentar, mama mau masukin fotonya dulu ke Path”. Gw yang duduk tak jauh dari situ, sungguh melihat raut wajah yang berbeda pada ibu ini saat dia sedang posting fotonya di Path, wajahnya terlihat berbinar penuh semangat, seolah-olah berdasar raut wajahnya dia sedang berkata “Wah, foto ini pasti bakal di-love-in sama 200 temen Path gw nih!”.

Setelah selesai mem-post foto di Path, si ibu memberi komando untuk melanjutkan perjalanan, si ibu pun langsung berdiri dari kursi dan melenggang jalan sendirian sambil melihat kanan-kiri ke toko-toko di mal tersebut, di belakangnya ada si babysitter yang mendorong kereta bayi yang tentunya ada si baby didalamnya. Anaknya yang SD ? Dia tertinggal cukup jauh di belakang, karena berjalan sambil bermain game di handphone nya.

Gw berpikir aja, kalau si anak yang tertinggal jauh di belakang tanpa disadari si ibu tiba-tiba diculik penjahat, jangan-jangan si ibu happy-happy aja kali ya, karena yang penting kan hari itu postingan Path nya baru di-love-in 200 orang. 🙂


Entahlah dengan orang lain, namun ini bukan kali pertama gw melihat hal semacam ini, baik dari keluarga muda yang gw kenal ataupun yang tidak gw kenal. Yang ingin gw katakan disini adalah ada satu hal yang membuat gw terganggu dengan social media, yaitu ada kecenderungan orang-orang menjadikan social media sebagai sebuah tujuan, tujuan dalam hal ini adalah banyak yang menjadikan apapun yang ada di social media sebagai hal yang paling utama yang akan membuat hidup mereka bermakna, bahagia dan sangat-sangat penting untuk diperlihatkan ke orang lain. Sampai-sampai berbagai pencapaian tak penting seperti banyaknya orang yang love-in, banyaknya yang retweet dll dianggap sebagai sebuah prestasi besar yang layak digembar-gemborkan. Dan sehubungan dengan cerita ini, sering terjadi pada keluarga muda masa kini (atau to be fair, juga orang yang sudah membina keluarga bertahun-tahun sih).

Gw tidak mau terlihat menggurui, apalagi ini ada hubungannya dengan soal kehidupan berkeluarga dan gw belum berkeluarga, namun mungkin yang dapat gw sampaikan adalah supaya para keluarga (terutama keluarga muda) ini jangan sampai hanya mementingkan bagaimana keluarga mereka terlihat super perfect di social media atau di mata orang lain, mengurusi hal remeh seperti foto-foto lucu apa yang mau di-share di social media dan bagaimana foto itu mendapat pujian atau emoticon love yang banyak dari orang namun ternyata abai dengan keadaan NYATA, REAL yang terjadi di keluarga mereka, apapun itu. Karena itu sungguhlah jauh lebih penting.

Ditulis dalam Merenung

Ketika Bulu Hidungku Layu Sebelum Berkembang

Kemarin untuk pertama kalinya setelah sekian lama gw kembali naik metromini, karena ada hal urgent yang membuat gw merasa bahwa naik metromini adalah solusi yang sesuai untuk keadaan gw saat itu.

Tidak banyak yang berubah di keadaan metromini saat ini, masih sama saja, walau ya metromini yang gw naiki kebetulan tanpa kernet (tidak semua metromini begini kan?). Sehingga untuk membayar, sebelum turun kita harus jalan ke bangku supir lalu bayar. Jadi mungkin satu peningkatan yang gw lihat dari keadaan metromini saat ini adalah supirnya kini banyak yang multi-tasking, mereka bisa menyetir, mendengar aba-aba penumpang turun, menerima bayaran dan memberi kembalian secara bersamaan. Selain itu, sesekali jika ada penumpang yang mencoba kabur tidak mau bayar, si supir pun bisa juga jadi tukang pukul. Dan ya, supir metromini tak ada yang perempuan, eat that cewek-cewek yang merasa multi-tasking itu cuma berlaku untuk wanita !

*tekan gas 2 kali lae untuk merayakan selebrasi kecil ini* brummmm… brummmm

Selebihnya sama saja, metromini-metromini ini masih suka ngebut, suka ngetem, ngelanggar lampu merah, masih dicintai warga Jakarta dan masih banyak pengamen nya termasuk… pengamen dengan wujud anak punk. oi oi oi

Sedikit yang mau gw ceritakan disini adalah saat kemaren gw naik metromini lagi setelah sekian lama, metromini gw seperti biasa didatangi pengamen yang kebetulan saat itu adalah anak punk, 2 orang, seperti biasa tampil total dengan gaya punk nya, berkulit gelap, dekil dan sepertinya tidak mandi. Salah satu punkers yang mukanya lebih “surem” memakai semacam kaos singlet, anting di kuping yang membuat kupingnya memiliki lubang yang mengingatkan kita akan black hole di film Interstellar dan rambut berwarna merah seperti Mulan Jameela. Pengamen punker satunya bisa dibilang agak kerenan dibanding yang tadi, memakai jaket jeans dengan tato dan rambut berwarna putih pirang (Kalau dia lahir di Amerika mungkin kini dia jadi kayak Adam Levine).

Lalu si punker surem yang lebih talkative membuka omongan “Bapak-bapak, ibu-ibu mohon maaf menggangu perjalanan anda, kami mengamen disini lebih baik dari pada kami mencuri, menodong atau di rumah saja nonton Dangdut Academy (untuk yang terakhir gw tak terlalu yakin sih, abis dia ngomongnya juga buru-buru nggak jelas), kami mengamen ini hanya cari uang untuk makan, bapak-bapak, ibu-ibu! Jadi bantu kami”. Dan si punker yang satunya, yang kerenan, sepanjang si surem opening tadi cuma bilang “ya… ya… ya…”, jika di metromini ini ada Nina Tamam mungkin dia akan menyambut dan melanjutkan perkataan punker itu dengan bernyanyi “…Aku terima, dirimu jadi teman hidupku”.

Oh iya, gw lupa memberitahu, sepertinya kedua punkers ini diluar tampilannya, tampaknya mereka cukup religius, karena untuk mengamen kali ini mereka tidak menggunakan alat musik sama sekali, mereka hanya menggunakan sebuah alat musik terindah yang diberikan langsung oleh Tuhan, yaitu tepukan tangan. Tidak ada hal yang lebih indah dari sesuatu yang diberikan langsung oleh Tuhan bukan sodara-sodara ! Haleluya !

Lalu si punker surem seperti layaknya Beyonce di Destinys Child memutuskan maju meninggalkan rekannya sebelum bernyanyi, dimana dia pun akhirnya akan bernyanyi dari samping bangku gw, persis di samping gw. Disitu gw mulai merasa ada yang aneh, sebuah keanehan yang menyebalkan, karena saat itu gw mencium bau yang super busuk dari badan si pengamen, dan kenyataan dia memakai semacam kaos singlet made it worst.

Dia pun mulai bernyanyi dengan suara tidak bernada dan cenderung asal teriak, dan temannya tadi hanya tepuk tangan saja (sepanjang lagu dia tepuk tangan doang loh), mereka bernyanyi sebuah lagu bernuansa punk jalanan, entah apa, yang liriknya berisi kritik sosial, dan gw makin tidak bisa mencerna isi kata-kata di lagu tersebut karena gw sedang berusaha keras menahan nafas dari bau badan si pengamen punkers ini. Baunya itu ya, ada di level dimana aromanya bisa membuat bulu hidung layu sebelum berkembang dan jika bulu hidung itu bisa ngomong mungkin mereka request ke bagian HRD untuk pindah penempatan jadi bulu ketek.

Akhirnya mereka pun selesai bernyanyi, gw langsung mau sujud syukur rasanya, tapi lalu gw teringat kalau di AFI yang sujud syukur itu yang nyanyi bukan yang nonton. Dan gw pun urung melakukannya. Setelah itu, seperti layaknya strategi marketing public relation di industri hiburan kelas dunia, saat giliran ingin meminta bayaran dan membujuk penumpang agar mau menyisihkan uangnya, tugas itu diberikan pada orang yang memiliki fisik “oke”, dalam hal ini si pengamen punkers yang lebih keren yang melakukan tugas itu, bukan si punker surem bau badan. Well, ternyata pada saat meminta duit, gw mengetahui si punker yang kerenan ini, ternyata bau badan juga!

Dan singkat cerita, kalian mau tau berapa penumpang yang akhirnya memberi mereka duit ? Jawabannya: Tak ada satupun dari penumpang yang kasih duit. Gw ? Heloohhh… harusnya mereka kasih gw alat bantu oksigen, gimana kok malah ngarep gw kasih mereka duit ?!

What went wrong ? Coba kita lihat… (Good dan Bad things disini dilihat dari sisi marketing ala pengamen jalanan ya, bukan dari sisi baik-tidaknya apa yang mereka lakukan in general)

The Good Things:

  1. Mereka sudah berdandan cukup meyakinkan, meyakinkan dalam hal ini yakni mereka sudah berhasil terlihat seram dan layak dikasihani secara bersamaan.
  2. Mereka sudah opening dengan kata-kata yang cukup intimidatif
  3. Durasi perform pas, tidak kelamaan dan tidak terlalu menggangu
  4. Meminta si punker yang kerenan untuk meminta duit

The Bad Things :

  1. Lagunya nggak jelas (Banyak juga yang begitu toh? Tapi memang sih, pilihan lagunya tidak pas untuk karakter suara dia, dan mungkin harus dicari lagu yang bisa mereka nyanyikan secara duet. Itu menurut aku sih, nggak tau kalau menurut mas Anang)
  2. Tanpa alat musik (Mungkin saatnya mereka nyicil untuk ambil kelas les gitar di Yamaha Music School, atau ya belajar rebana lah sama ibu-ibu pengajian)
  3. Penumpang lagi nggak mood kasih duit, apalagi kemarin tanggal tua (ini pun asumsi)
  4. Si punker yang dapat tugas mintain duit tidak memberikan tatapan puppy eyes saat minta uang ke ibu-ibu (ELU KIRA TATAPAN PUPPY EYES GAMPANG ! ITU KAN BUTUH LES PRIVATE 8 PERTEMUAN SAMA NEIL PATRICK HARRIS !)
  5. BADAN ELO BAU BANGET, BRO !!!

Hmm… dari semua bad things yang dijabarkan menurut gw memang kesalahan mereka yang paling fatal itu di bau badan si lead vokal terutama yang nggak enak banget dan itu cukup menggangu loh. Harusnya mereka sebagai punkers mencontoh band-band punk yang sukses dan tajir seperti SID misalnya, mereka emang pas manggung badannya bau ? Nggak toh. Eno Netral bisa dapat bini model, dia punkers juga, emang dia bau ? Ngga toh. Nah harusnya mereka belajar dari situ, dan mengikuti trend omongan si Polwan dari NET TV, gw cuma mau bilang “Menyadari kenyataan mereka tidak belajar dari pengalaman punkers yang sudah sukses dan mencium baunya badan mereka, disitu kadang saya merasa sedih”.

Tapi sebenarnya jika mereka sedikit lebih cerdas, mereka bisa mengambil peluang dari bau badan mereka, yaitu dengan cara merubah kata-kata di opening. Ingat gak kata-kata mereka di opening ? Nih gw copy+paste dari atas:

“Bapak-bapak, ibu-ibu mohon maaf menggangu perjalanan anda, kami mengamen disini lebih baik dari pada kami mencuri, menodong atau di rumah saja nonton Dangdut Academy, kami mengamen ini hanya cari uang untuk makan bapak-bapak, ibu-ibu! Jadi bantu kami”

Sedikit yang bisa dirubah disitu ada di bagian “….kami mengamen ini hanya cari uang untuk makan bapak-bapak, ibu-ibu!”. Serius deh, “cari uang untuk makan ?”, hal itu udah tak dipercaya orang. Pengamen-pengamen ini kadang bilang cari uang untuk makan tapi bisa beli rokok, bisa buat tato, bisa ngecat rambut, bisa beli asesoris punk dll. Selain itu, suka-tak suka, kita harus ingat bahwa penduduk Jakarta ini egois like shit, mereka sering tak peduli akan hal yang tidak “ngefek” ke hidup mereka. Kalian belum makan? tapi penumpang emang merasakan kalian lapar ? Tidak kan. They won’t care. Kasihan mungkin, care ? I don’t think so.

Maka harusnya pengamen ini ganti kata-kata di opening itu dengan kata-kata yang bisa membuat penumpang merasa harus memberi uang karena keberadaan pengamen punkers ini “ngefek” buat mereka, dan ya mereka harus manfaatkan baunya badan mereka itu, karena terbukti bau badan itu dihirup para penumpang dan membuat mereka terganggu. Terganggu itu pun akan membuat penumpang jadi aware, sehingga mereka pun jadi care. Ngefek !

Jadi, inilah yang seharusnya jadi opening mereka sebelum ngamen :

“Bapak-bapak, ibu-ibu mohon maaf menggangu perjalanan anda, kami mengamen disini lebih baik dari pada kami mencuri, menodong atau di rumah saja nonton Dangdut Academy. Kami mengamen ini hanya cari uang untuk beli sabun supaya bisa mandi bapak-bapak, ibu-ibu! Jadi bantu kami.”

Semoga jika cara ini dilakukan, siapa tahu jadi makin banyak penumpang yang kasih uang untuk pengamen punkers ini.

Tapi selain cara di atas, mungkin untuk mendapat uang lebih banyak, mereka bisa mulai mengamen, bernyanyi dan berkesenian lebih berkualitas lagi, atau jika memungkinkan, semoga bisa kembali ke sekolah atau mencoba cari nafkah dengan cara yang lebih baik.

Ya bagaimanapun, semoga rejeki kita semua esok hari lebih baik ya! oi oi oi

“Bapak-bapak, ibu-ibu mohon maaf menggangu perjalanan anda, kami mengamen disini lebih baik dari pada kami mencuri, menodong atau di rumah saja nonton Dangdut Academy. Kami mengamen ini hanya cari uang untuk beli sabun supaya bisa mandi bapak-bapak, ibu-ibu! Jadi bantu kami.”

Ditulis dalam Komedi Sekitar